Archive Pages Design$type=blogging

Pancasila Sebagai Landasan Pemuda Berpolitik

Oleh : Mudhafar Anzari Mudhafar Anzari Membahas tentang pemuda tentunya memiliki peran penting terhadap perjalanan suatu bangsa. Sebag...

Oleh : Mudhafar Anzari
Mudhafar Anzari
Membahas tentang pemuda tentunya memiliki peran penting terhadap perjalanan suatu bangsa. Sebagai tunas muda bangsa, pemuda sangat perlu diperhatikan, diberikan ruang karena gagasan-gagasan yang lahir dari pemikiran pemuda merupakan suatu gagasan solutif yang memiliki semangat emosional tinggi dalam turut serta membangun peradaban suatu bangsa Indonesia. Maka perlu adanya ruang bagi pemuda dalam menampung gagasan pemuda terkait dengan persoalan bangsa.

Kita mengetahui, jauh sebelum Indonesia merdeka pemuda turut serta memperjuangkan cita-cita kemerdekaan bersama dengan spirit nasionalis, bahkan sampai pada masa sekarang gerakan kepemudaan terus berupaya memberi kontribusi nyata bagi bangsa Indonesia. Pertanyaannya apakah pemuda masa kini masih memiliki nilai-nilai luhur seperti semangat pemuda memperjuangkan kemerdekaan, terutama pemuda yang tertarik berpolitik saat ini. 

Manusia sebagai makhluk sosial atau homo sapiens yang disebutkan oleh Aristoteles, hidup bersama dengan manusia lainnya. Dengan hidup bersama, maka politik tidak terlepas dalam interaksi sosial.

Politik dapat menjadi petunjuk arah menuju kebaikan, dan terkadang sebagai petunjuk arah menuju keburukan dan kehancuran tergantung bagimana seseorang memandang politik seperti apa. Oleh karena itu, kehidupan sosial dan politik tidak bisa dipisahkan dan saling berkaitan, dan sesungguhnya aspek apapun memiliki kaitannya dengan politik.

Tidak bisa dipungkiri, saat ini politik menjadi hal yang sangat menarik bagi kalangan muda, ketertarikan tersebut terlepas dari kehendaknya berpolitik untuk mencapai tujuan apa dan bagaimana.

Tentunya jika kita tanyai motif apa sehingga timbul keinginan berpolitik bagi mereka adalah keinginan untuk memperbaiki keadaan menjadi lebih baik. Akan tetapi, keadaan bagaimana yang hendak diperbaiki tersebut. Banyak yang berpolitik terbawa arus jahat sehingga tujuan awal hanya menjadi wacana oleh WS Rendra menyebutnya dengan “kasur tua”.

Salah satu penyebabnya adalah kurang kuatnya landasan Ideologi kebangsaan berpolitik. Oleh karena itu, penting kiranya membahas apa yang sesungguhnya bagi pemuda yang berminat untuk berpolitik dimana Pancasila menjadi dasar baginya dalam kesungguhan berpolitik untuk kepentingan bersama.

Pluralisme masyarakat Indonesia

Penting kiranya memasukkan sub tema ini, dikarenakan hidup toleransi masyarakat yang memiliki ragam suku, bahasa, kepercayaan, adat istiadat. Hal ini sangat jarang dan bahkan tidak ditemukan dibelahan dunia manapun.

Adapun beberapa negara yang hidup dua kelompok saja tidak kunjung saling memahami perbedaan dan berujung pada konflik antar kelompok. Indonesia lebih dari dua suku, bahasa dan budaya yang berbeda sampai detik ini masih memiliki semangat toleran yang tersimpul dalam ikatan Bhineka Tunggal Ika, meskipun riak-riak kecil masih saja terdengar di bagian bumi pertiwi ini.

Hal ini yang seharusnya menjadi nilai jual tinggi di mata dunia betapa Indonesia negara yang unik, toleran, akan tetapi cerminan itu semua berbeda betul dengan realita jika dihubungkan dengan wajah perpolitikan di Indonesia. Antara budaya yang berkembang di Indonesia dengan keadaan bangsa yang kian tak menentu.

Hal ini seharusnya keberagaman yang diikat dalam Bhineka Tunggal Ika yang terpampang jelas dibawah burung garuda berwarna emas tersebut, menjadi patokan dasar menentukan sikap berpolitik untuk kepentingan negara.

Indonesia secara tegas menjadikan Pancasila sebagai ideologi bangsanya, di dalamnya tekandung 5 sila memiliki nilai-nilai luhur yang digali dari ragam corak kehidupan masyarakat Indonesia yang diikat dalam Bhineka Tunggal Ika.

Pancasila dalam konteks Indonesia tentu saja sangat berhubungan dengan realitas masyarakat yang sangat plural. Pancasila lahir dari situasi dan kondisi “masyarakat bhineka” dan masih akan terus bergulat dalam kebhinekaan itu.[1] Oleh karena itu, patokan dasar dalam menentukan sikap berpolitik bagi kaum muda adalah Pancasila itu sendiri.

Kiranya tepat Soekarno dan Muhammad Hatta sebagai kelompok nasionalis dalam perdebatan panjang ketika itu antara kelompok agamawan yang terdiri dari Muhammad Natsir, Agus Salim, dkk. Dalam merumuskan ideologi negara tarik menarik antara ideologi Islam dengan Ideologi Pancasila. Pancasila sebagai ideologi negera yang diangkat dari banyaknya suku dan bahasa yang hidup di Indonesia. dan perdebatan inipun memicu hubungan politik yang tidak baik antara dua kelompok tersebut.[2]

Ada beberapa ciri utama yang dimiliki masyarakat bhineka. Pertama, dalam masyarakat bhineka terbuka pintu untuk mengakomodasi semua kepentingan politik dari berbagai segmen masyarakat yang hidup.

Kepentingan politik ini mau tidak mau mensyaratkan suatu sistem keadilan dalam pembagian wilayah-wilayah kekuasaan, maka semua kelompok yang berkepentingan harus didengar aspirasi-aspirasi politik mereka dan melibatkan mereka membangun sistem politik yang didasarkan atas asas keterbukaan, demokratis, dan keadilan.

Kedua, masyarakat bhineka memberlakukan sepenuhnya sistem kelola kebudayaan yang mengakomodasi semua entitas kultural yang ada. Ketiga, keberagaman identitas kultural itu harus diakui sebagai dari khazanah bangsa yang memberikan kontribusi bagi pembangunan negara dan karakter bangsa.[3]

Pancasila sebagai landasan pemuda berpolitik

Kemudian bagaimana pemuda yang terlibat dalam dunia politik, politik yang bisa memberi untuk kepentingan bangsa Indonesia, maka haruslah nilai-nilai yang tekandung dalam Ideologi Pancasila tersebut dijadikan landasan utama para pemuda. Tentunya ini juga yang menjadi keberhasilan para pemuda dahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Politik pada intinya menghimpun kekuatan, meningkatkan kuantitas dan kualitas kekuatan, mengawasi dan menggunakan untuk mencapai tujuan tertentu di dalam negara dan institusi lainnya, karena politik pada akhirnya ingin memenangkan pertarungan untuk merealisasikan tujuan atau cita-cita politik.

Pada ruang lingkup yang lebih luas adalah politik dalam suatu negara, maka politik akan selalu berkaitan dengan masalah kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan publik, dan alokasi atau distribusi.[4]

Maka disinilah peran Pancasila bagi kaum muda yakni politik untuk mencapai tujuan negara bahkan dalam ruang lingkup yang lebih luas yakni negara dimana politik dalam mengambil kebijakan dan keputusan. Ideologi ini dapat bersifat mengawasi ataupun filter pemikiran yang mempengaruhi suatu keputusan dan kebijakan diambil yang mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia.

Dengan kata lain, fungsi pancasila yang didalamnya terkandung nilai-nilai moral sebagai etika dalam berpolitik. Dimana etika ini menjadi 2 bagian kelompok etika umum dan etika kusus, etika kusus ini yang terdiri dari etika individu dan etika sosial.

Etika sosial yang membahas kewajiban dan norma dalam kehidupan politik, yaitu bagaimana seseorang dalam suatu masyarakat berhubungan secara politik dengan orang atau kelompok masyarakat lain. Dan pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik bagi negara ini.

Didalam sila kedua disebutkan “kemanusiaan yang adil dan beradab” tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini memiliki andil besar.[5]

Penutup

Sangat dibutuhkan peran pemuda oleh negara sumbangsih pemikiran dalam memajukan dan mewujudkan cita-cita yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila. Maka doktrin Pancasila ini harus benar-benar ditanam dalam benak generasi pemuda bangsa kelak.

Sehingga identitasnya sebagai pemuda ketika terjun dalam dunia politik telah memiliki pandangan bahwa politik adalah untuk memberi dan menuntun bangsa ke arah yang lebih baik demi kepentingan bersama seperti yang diharapkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Pemuda yang demikian adalah pemuda yang memiliki integritas yang baik, Integritas berdasarkan Pancasila sebagai sebuah keyakinannya. Dan bukanlah pemuda yang mudah terbawa arus politik buruk untuk kepentingan pribadi atau golongan. #LombaEsaiPolitik.


* Artikel ini pernah dimuat di qureta.com

| qureta.com

COMMENTS

Nama

Berita Inspirasi Kegiatan Opini Profil Pengurus
false
ltr
item
Pemuda Muhammadiyah Kota Banda Aceh: Pancasila Sebagai Landasan Pemuda Berpolitik
Pancasila Sebagai Landasan Pemuda Berpolitik
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEgyVeQrY0raIHGulxGGuEMpqNkLlhlaaStr31Q_jjjP1KN94444_kVnRNp0VEVyvswNv5R-4oHX00R9RWt4WO1EyoSiK2Uj66EEIOuzNB2KM2bc7t4tQPD7GMjvxO9gxLDOzFCsX86JqS/s400/13321998_10206546013874637_8779443117005404259_n.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEgyVeQrY0raIHGulxGGuEMpqNkLlhlaaStr31Q_jjjP1KN94444_kVnRNp0VEVyvswNv5R-4oHX00R9RWt4WO1EyoSiK2Uj66EEIOuzNB2KM2bc7t4tQPD7GMjvxO9gxLDOzFCsX86JqS/s72-c/13321998_10206546013874637_8779443117005404259_n.jpg
Pemuda Muhammadiyah Kota Banda Aceh
https://pdpmbandaaceh.blogspot.com/2016/10/pancasila-sebagai-landasan-pemuda.html
https://pdpmbandaaceh.blogspot.com/
https://pdpmbandaaceh.blogspot.com/
https://pdpmbandaaceh.blogspot.com/2016/10/pancasila-sebagai-landasan-pemuda.html
true
5521647574397312018
UTF-8
Tidak Ada Posting Lihat Semua Selengkapnya Balas Batal Balas Hapus Oleh Beranda PAGES POSTS Lihat Semua Posting Lainnya LABEL ARCHIVE Pencarian Posting yang Anda cari sedang tidak tersedia Balik ke Beranda Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des just now 1 minute ago $$1$$ Menit lalu 1 hour ago $$1$$ Jam lalu Yesterday $$1$$ Hari lalu $$1$$ Minggu lalu more than 5 weeks ago
Themes24x7