T. Ishak sedang menyampaikan laporan Panitia BANDA ACEH - Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Banda Aceh bekerjasama dengan...
T. Ishak sedang menyampaikan laporan Panitia |
BANDA ACEH - Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kota Banda Aceh bekerjasama dengan JMSA CRPD dan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh, melaksanakan sosialisasi pendidikan pemilih bagi kaum Marjinal dan disabilitas, Sabtu 12/11) kemarin, di Aula Akbid Muhammadiyah Aceh Punge.
Sosialisasi pendidikan pemilih yang berjumlah 40 orang itu, dalam rangka menyukseskan pemilihan kepala daerah Walikot/wakil Walikota Banda Aceh, gubernur maupun Wakil Gubernur Aceh tahun 2017.
Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Taufik Riswan Al-Masyitah dalam sambutannya menyampaikan, pendidikan bagi pemilih dan sosialisasi pemilihan calon walikota dan wakil walikota Banda Aceh dan Gubernur/wakil Gubernur Aceh perlu diberikan pemahaman bagi disabilitas.
"Kami anggap ini sangat penting, terutama bagi pemilih dari kelompok masyarakat yang termarjinalkan, disabilitas dan masyarakat miskin kota yang cenderung jarang mendapatkan akses informasi, termasuk tentang kepemiluan," ujar Taufik Riswan.
Ia berharap kegiatan ini menjadi sarana belajar bersama dan diskusi serta dialog langsung dengan para pihak yang berkompeten untuk informasi kepemiluan.
"Sesuai dengan jadwal yang ditetapkan KIP sebagai penyelenggara pemilu, pilkada di Aceh yang akan berlangsung di 15 Februari 2017," ungkapnya.
Sambung Taufik, Kelompok Kaum Marjinal termasuk Buruh, Tani, Nelayan, dan Masyarakat Miskin Kota yang tidak boleh didiskriminasikan.
Komisioner KIP Kota Banda Aceh, Aidil Azhary mengatakan, kaum marjinal dan disabilitas diharapkan dapat menyukseskan pilkada di Kota Banda Aceh dengan menjadi peserta pemilih.
"Sekarang di Kota Banda Aceh sudah mengumumkan peserta pemilihan dengan masuk di DPS. Bagi yang belum ada silahkan mendaftarkan ke PPS," pintanya.
Selain itu, kata Aidil Azhary, bagi masyarakat Kota Banda Aceh yang belum menggunakan KTP Elektronik untuk dapat mengurusnya, sebab, yang dibolehkan memilih nanti yang memiliki KTP E.
Ia menyebutkan, data yang mereka meliki, kaum disabilitas di Kota Banda Aceh ada 120 orang dan ini akan terus dilengkapi dengan kerja dari Panitia Pemungutan Suara (PPS). (adi)
| PDPM-BNA